baca artikel ini bikin orang mau pulang jadi mules pengen kasih komen:
TIGA SOLUSI ATASI KEMACETAN DI JAKARTA!
Kemacetan merupakan pemandangan yang akrab di kota Jakarta, seluruh ruas di kota Jakarta terlebih pada jam-jam sibuk pasti terjadi macet. Banyak cara sudah dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut, tapi sepertinya kemacetan di Jakarta tetap saja terjadi.
Menurut Fransicus Trisbiantara, Kepala Bidang Kajian Transportasi Universitas Trisakti, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kemacetan itu. "Hal yang paling urgent adalah 15 koridor bus harus segera dioperasikan. Dengan begitu alat transportasi masal akan bertambah," katanya yang ditemui setelah diskusi bertajuk Pembatasan Kendaraan Pribadi sebagai Solusi Macet, di JMC, Rabu (29/4).
Menurut Trisbiantara, penerapan tarif busway sebesar Rp 3.500 adalah kebijakan yang salah, karena dengan tarif sebesar itu justru mematikan alat transportasi lain. "Dengan tarif sebesar itu orang-orang lebih memilih naik busway, angkutan kota jadi mati. Padahal jika angkutan kota tetap banyak peminatnya, kemampuan mengangkut akan meningkat dan semakin sedikit pengguna kendaraan pribadi," ujar Trisbiantara.
Menurutnya hal lain yang dapat dilakukan adalah menetapkan Developer Retribusi Fee. "Sekarang ini banyak mal dimana-mana, itu juga salah satu penyebab kemacetan. Dengan adanya retribusi itu akan membatasi pihak pengembang untuk membangun mal atau bangunan lain di sembarang tempat," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, tarif parkir juga harus dinaikkan. "Kalau tarif parkir menjadi mahal, masyarakat akan berpikir dua kali untuk memakai kendaraan pribadi dan lebih memilih naik angkutan umum," kata Trisbiantara.
Ia mencontohkan, di Jepang tarif pakir mahal, masyarakat lebih memilih menggunakan transportasi umum, angka kemacetan pun akhirnya kecil. "Saya kira kalau semuanya dilakukan kemacetan bisa dikurangi. Gubernur tinggal ketuk palu, jalankan sesuai aturan, tingkat kemacetan pasti akan menurun," ungkap dia. (www.kompas.com)
lah! yang harus di bereskan tuh justru angkutan umum kota (bus / metromini / mikrolet / dsb). angkot2 itu harus bisa di bikin LAYAK, NYAMAN dan AMAN, dalam artian ngga ada kebut2an, orang2 yang ngamen di dalam angkot, apalagi copet. selama itu masih belum bisa terpenuhi, jangan harap deh orang2 yg ber-mobil (bahkan yang naik motor sekalipun) mau beralih ke angkot. abis itu baru deh ngomongin "kaya di Jepang".
ga mutu ah. cabuts.
Read more...